Oct 2, 2012

Sejenak Bersama Alhamdulillah


 

 kredit foto: facebook: dakwah design

"Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin!"

Ucapan itu adalah terjemahan rasa syukur yang tulus. Ia hadir daripada manusia yang merasa dirinya sentiasa mendapat perhatian dari Allah. “Alhamdulillah” yang meluncur dari lisan yang basah, juga merupakan ekspresi kekaguman seseorang apabila melihat perhatian Allah sangat tinggi kepada seluruh makhluk-Nya.

Allah, Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Dia membuka pintu rezeki untuk seluruh makhluk tanpa meminta mereka membayar atau menggantikan dengan sesuatu yang lain. Dia juga mengajak manusia untuk meniti jalan kenikmatan tanpa batas ke Syurga-Nya.

Membaca, menterjemah, menonjolkan kekaguman dan mengembangkan nikmat bukan pekerjaan mudah. Kecenderungan manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang diterima dan dimiliki, adalah penghalang utama merasakan nikmat. Apabila dikurniakan nikmat kesenangan, dia mengambil aksi diam. Apabila ditimpa musibah, lidahnya lancar bertutur nada kesal dan jiwanya keluh-kesah.

Memang arif pepatah Arab mengatakan, 
"Katsratul misaas tudzhibul ihsaas" - terlalu banyak merasa, menghilangkan citarasa.

Kemampuan Membaca Nikmat

Menjadi hamba yang bersyukur bermula dengan kemampuan membaca nikmat. Apabila mampu membaca nikmat, terbentuk ekspresi kekaguman hati terhadap perhatian Allah. Seterusnya, lidah akan lembut memuji dan bertasbih kepada Ar-Rahman sebagai apresiasi lisan. Akhirnya, tubuh akan berkerja keras menterjemah dan mengembangkan nikmat. Selanjutnya, sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat, syukur dilatih dengan berbagi nikmat yang kita dapat.

Setinggi mana potensi dan kehebatan seseorang, Allah tetap menjadi tempat pergantungan. Kekuatan muhasabah di penghujung hari adalah kemampuan membaca nikmat yang diperolehi hari ini untuk meningkatkan kualiti diri hari esok. Seseorang yang mengetahui apa sahaja nikmat Allah yang hadir kepadanya, akan, merasakan ada sesuatu yang baru dan indah menjengah jendela hidupnya saban waktu.

Dalam Surah Ibrahim, ayat 7, Allah menyatakan:
"Sekiranya kamu bersyukur, pasti Kami menambah (nikmat) kepadamu..."

Kuasa seseorang adalah perasaan yang mereka letakkan dalam kata-kata kesyukuran. Bersyukur dapat menukar energi kita daripada  negatif kepada positif. Ia bermula dengan perasaan berbaik sangka dengan Allah. Dia adalah Tuhan yang tidak akan membiarkan makhluk-Nya hidup sia-sia. Akhirnya, ungkapan pujian dan tasbih kepada Allah menarik ketenangan dan kebahagiaan.

No comments:

Post a Comment